Pemasangan Bahel Gigi


Apa Itu Kawat Gigi?
Kawat gigi atau behel adalah alat ortodonti yang digunakan untuk merapikan susunan gigi yang tidak rata, berjejal, atau memiliki celah yang terlalu lebar. Selain alasan estetika, behel juga membantu memperbaiki fungsi menggigit dan mengunyah, serta mencegah masalah kesehatan gigi di masa depan. Pemasangan behel dilakukan oleh dokter gigi spesialis ortodonti.


Persiapan Sebelum Memasang Kawat Gigi
Sebelum memasang behel, kamu harus menjalani pemeriksaan gigi secara menyeluruh. Dokter akan memeriksa kondisi gigi, gusi, dan tulang rahang. Biasanya dilakukan juga foto rontgen dan cetakan gigi untuk merencanakan pergerakan gigi dengan tepat. Jika ditemukan gigi berlubang, karang gigi, atau gigi bungsu yang perlu dicabut, semuanya harus ditangani terlebih dahulu sebelum pemasangan behel dilakukan.


Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum dan Sesudah Pemasangan
Sebelum pemasangan, pastikan kamu memahami proses perawatan dan siap untuk menjaga kebersihan mulut secara ekstra. Setelah behel dipasang, gigi biasanya akan terasa ngilu atau tidak nyaman selama beberapa hari, terutama saat mengunyah. Ini hal yang normal karena gigi mulai bergerak.

Setelah pemasangan, sangat penting untuk menjaga kebersihan mulut. Sikat gigi harus dilakukan dengan lebih teliti, dan bisa menggunakan sikat gigi khusus untuk behel. Hindari makanan yang keras, lengket, atau terlalu manis karena bisa merusak kawat atau menyebabkan gigi berlubang. Rutin kontrol ke dokter gigi setiap 4–6 minggu juga wajib dilakukan untuk mengecek dan menyesuaikan behel.


Jenis kawat gigi yang tersedia di klinik
kawat gigi yang tersedia di klinik terdiri dari:

Kawat gigi lepasan

Kawat gigi jenis ini umumnya digunakan untuk memperbaiki gigi yang mengalawi celah atau pergeseran gigi yang minimal atau sedikit. Umumnya disarankan untuk pasien pada kasus gigi yang ringan atau pasien yang tidak terlalu nyaman jika menggunakan kawat gigi cekat

Kawat gigi cekat konvensional

behel yang paling umum digunakan untuk merapikan susunan gigi. Behel ini terdiri dari bracket logam kecil yang ditempel pada permukaan gigi, kemudian dihubungkan dengan kawat (wire) dan karet elastis (rubber band) untuk memberikan tekanan dan menggerakkan gigi ke posisi yang ideal secara bertahap.

Perawatan dengan kawat gigi konvensional biasanya memerlukan kontrol rutin setiap 4–6 minggu untuk penyesuaian kawat dan karet. Meski terlihat cukup mencolok karena bahan logamnya, jenis ini efektif, kuat, dan harganya lebih terjangkau dibandingkan jenis behel lainnya. Namun, pengguna harus rajin menjaga kebersihan mulut karena sisa makanan mudah tersangkut di sekitar bracket dan kawat.

Kawat gigi self ligating

jenis behel yang menggunakan klip khusus pada bracket untuk menahan kawat, sehingga tidak memerlukan karet elastis seperti behel konvensional. Sistem ini membuat gesekan antar kawat dan bracket lebih rendah, sehingga pergerakan gigi bisa lebih cepat dan nyaman.

Behel self-ligating biasanya lebih mudah dibersihkan karena tidak ada karet yang menumpuk plak. Waktu perawatan di klinik juga bisa lebih singkat karena proses penyesuaian lebih sederhana. Namun, biayanya umumnya lebih mahal dibanding behel konvensional.

Scroll to Top